Kontribusi teknologi Informasi untuk Pencapaian Cita-cita Pembangunan Nasional
Written by Redaksi (SIB)
05 Oktober 2006 jam 10:11
Oleh Sanco Manullang ST MT
Masyarakat Indonesia baru, hasil reformasi yang kita cita-citakan adalah
masyarakat terbuka. Ini berarti, komunikasi antarmanusia dalam berbagai arena kehidupan akan bebas dari hambatan-hambatan dan tekanan-tekanan, suatu kenyataan yang berbanding terbalik dengan zaman orde baru. Betapa tidak, dalam bidang bisnis, misalnya, hambatan-hambatan dalam berbagai tarif semakin dipermudah dari hari ke hari bahkan bukan tidak mungkin seluruhnya akan dihilangkan. Lagi, dalam bidang sosial-politik, arus demokratisasi dan hak asasi manusia sedang melanda berbagai belahan dunia kita ini. Tak pelak lagi, pada saat yang bersamaan di Indonesia sekarang ini sedang bergulir dan akan bergerak terus di masa depan.
Lebih lanjut, dalam bidang budaya terlihat tampak adanya suatu gelombang besar berupa munculnya ide budaya global yang melanda seluruh pelosok dunia dengan kemajuan teknologi informasi komunikasi (infokom). Demikian juga, dengan makin murahnya tarif angkutan perhubungan udara, komunikasi antarmanusia bukan hanya lebih cepat melainkan lebih murah. Siapa yang paling berpengaruh pada kondisi ini? Jawabnya adalah yang memahami dan mengerti teknologi informasi. Kita telah melihat adanya teknologi internet, e-commerce, e-education, e-business, teleducation, telebanking, teleshoping, dan lain-lain yang amat besar dalam mempengaruhi kemajuan dimaksud. Pengenalan terhadap budaya, bangsa dan negara lain di dunia sekarang merupakan suatu prioritas yang tidak dapat dielakkan. Dunia semakin tanpa batas dan dunia semakin terbuka, umat manusia lebih saling mengenal satu dengan yang lain, lebih saling mengenal kemampuan suatu bangsa, saling mengetahui kekayaan dan kebudayaan bangsa-bangsa lain dengan mudah. Dengan sendirinya, manusia semakin memperoleh pengetahuan dan informasi yang lebih banyak dan horizon yang lebih luas dan bervariasi.
IT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal tersebut dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan surat melalui e-mail. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharing dan mailing list. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Medan dapat berdiskusi masalah teknologi komputer dengan seorang pakar di universitas terkemuka di Jerman. Sungguh, batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Sharing information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet. Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapalah jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40-50 orang.
Lain halnya dengan virtual university dapat diakses oleh siapa-siapa saja, darimana saja dan kapan saja. Penyedia layanan Virtual University ini adalah www.ibuteledukasi.com. Memang, sekarang ini Virtual University layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal contohnya adalah Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan oleh setiap ahli IT di dunia Pendidikan.
Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia :
. Akses ke perpustakaan;
. Akses ke pakar;
. Melaksanakan kegiatan kuliah secara online;
. Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan;
. Menyediakan fasilitas mesin pencari data;
. Menyediakan fasilitas direktori alumni dan sekolah;
. Menyediakan fasilitas kerjasama;
KENDALA-KENDALA PENGIMPLIKASIAN DI INDONESIA
Banyak aspek dapat diajukan untuk dijadikan sebagai alasan untuk mendukung mengapa pengembangan dan penerapan IT perlu untuk dunia pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Salah satu aspeknya ialah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau yang terpencar-pencar dan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat. IT menjadi relevan dan sangat mampu dan dijagokan agar dapat menjadi fasilitator utama untuk pemerataan pendidikan di bumi Nusantara, sebab IT yang mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauhnya tidak terpisah oleh uang, jarak dan waktu.
Jika memang IT dan Internet memiliki banyak manfaat, tentu ingin saja kita gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Tentu, kesiapan pemerintah masih patut dipertanyakan dalam hal ini.
Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya. Apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan IT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui bahwa Cyber Law belum diterapkan pada dunia Hukum di Indonesia.
Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet. Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga kepada pemerintah sebab pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan. Namun sementara pemerintah sendiri masih demikian pelit untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan. Saat ini baru Institut-institut pendidikan unggulan yang memiliki fasilitas untuk mengakses jaringan IT yang memadai.
Padahal masih banyak institut-institut pendidikan lainnya yang belum diperlengkapi dengan fasilitas IT. Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah.
PENUTUP
Indonesia, dibandingkan Malaysia, memang memiliki penduduk sepuluh kali lipat, yakni mencapai 220 juta. Kompleksitas masalah yang dihadapinya juga-jauh berbeda dan mungkin jauh lebih berat. Namun hal itu bukan menjadi tedeng aling-aling untuk menghindar dari problema pada kondisi dimaksud. Kalau kita melihat bagaimana India dan China membangun, yang dari kapasitas jumlah penduduknya lima sampai enam kali lebih besar dari Indonesia, bukankah juga mereka menghadapi beban berat dan kesulitan yang amat besar? Tetapi, faktanya, kita lihat mereka berhasil membangun bangsanya dengan sejumlah keunggulan. Mereka, semakin hari semakin jauh meninggalkan kita. Kenapa demikian? Mengapa Malaysia semakin jauh meninggalkan kita? Hal itu karena mereka memiliki visi yang jelas dan pencapaian yang secara bertahap dilakukan mengacu pada visi tersebut. Hal itu pula, yang menurut saya, menjadi keprihatinan banyak orang yang saya jumpai, yang intinya mengharapkan perlunya suatu arahan yang jelas, sehingga masing-masing peran yang dapat dimainkan juga semakin jelas arah dan pencapaiannya. Ibarat suatu simfoni, lagu yang akan dimainkan harus jelas lebih dahulu apa judulnya, ritme dan dinamikanya, sehingga peran conductor menjadi sangat berarti dalam mengharmonisasikan semua nada yang dimainkan, hingga berakhir kepada indahnya sebuah lagu.
Disatu sisi, memuaskan semua pihak, jelas tidak mungkin, tetapi sebaliknya mengabaikan sesuatu yang terbukti telah secara signifikan mendorong perekonomian dan pertumbuhan banyak negara, ICT sepantasnya diberi perhatian. ICT, yang tak hanya dilihat dari konteks industri dan bisnis, melainkan juga bagaimana ICT akan memberi peran dan kontribusi bagi pencapaian pembangunan nasional pada sebagian besar sektor, kalaupun tak semua, yang telah dicanangkan utamanya adalah pendidikan.
Tak ada lagi langkah surut, tak perlu lagi membuat alibi dengan berbagai kelemahan dan kekurangan, tetapi sebaliknya bagaimana setahap demi setahap hal itu dilakukan. Tentu, dengan visi yang jelas mau kemana bangsa ini diarahkan dan titik keunggulan apa yang akan dicapai, serta di mana dan bagaimana ICT dapat berperan. Jangan biarkan berbagai inisiatif yang telah dikembangkan sebelumnya kemudian hilang dan lenyap bagaikan ditelan bumi. Sementara, setiap saat, kita membicarakan dan menyaksikan bagaimana bangsa-bangsa lain di dunia memperoleh pencapaian yang sangat berarti melalui ICT.
Bukan berarti saya mengalpakan apa yang telah diraih di dalam negeri hingga saat ini, bukan berarti saya buta terhadap kemajuan yang selama ini dicapai, namun mestinya banyak hal yang bisa kita raih lebih baik dan bernilai strategis. Dan, di sisi lain, tulisan ini tak hendak dimaksudkan untuk mengasini air laut, tetapi tak jarang pikiran-pikiran yang sederhana bisa juga memberikan sesuatu yang lebih bermakna. Apalagi, siapapun yang memiliki concern besar, baik karena kemampuan dan keahliannya, mau mengontribusi untuk pencapaian yang lebih besar ke depan bagi bangsa tercinta ini. Jayalah negeri kita. (Penulis adalah : Dosen STMIK SM Raja XII/Dosen Politeknik LP3i Jl Adam Malik Glugur By Pass Medan E-mail : sancosimanullang@yahoo.com This email address is being protected from spam bots, you need Javascript enabled to view it /l)
reply share
0 komentar:
Posting Komentar